BERITABUANANEWS.ID | Tangerang, – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai organisasi di Kabupaten Tangerang, Banten, berakhir dengan kekecewaan dan ketegangan. Mahasiswa tersebut melakukan demonstrasi untuk menentang beberapa kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. Senin, (10/02/2025).
Aksi unjuk rasa yang berlangsung selama berjam-jam tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa yang memadati jalan di depan kantor Bupati Tangerang. Mereka membawa spanduk dan poster yang bertuliskan tuntutan-tuntutan mereka, seperti “Tolak Pemagaran Laut!”, “Keterbukaan Informasi Publik Sekarang!”, dan “Hentikan Proyek Pembangunan PIK 2 yang Merugikan Rakyat!”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa tersebut meminta audiensi dengan Bupati Tangerang untuk menyampaikan aspirasi mereka. Namun, Bupati Tangerang tidak hadir menemui para demonstran, sehingga memicu kekecewaan dan ketegangan. Situasi semakin memanas hingga terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat penegaka hukum yang berjaga di lokasi.
“Kami sangat kecewa dengan sikap Bupati Tangerang yang tidak menemui kami secara langsung,” kata salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjuk rasa. “Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami dan meminta perubahan kebijakan yang lebih baik bagi masyarakat.”
Setelah berjam-jam, seorang staf perwakilan dari Bupati Tangerang turun menemui para demonstran. Namun, mahasiswa tersebut memilih membelakangi perwakilan tersebut dan meninggalkan lokasi sebagai bentuk kekecewaan.
“Kami tidak ingin berbicara dengan perwakilan yang tidak memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan,” kata salah satu mahasiswa. “Kami ingin berbicara langsung dengan Bupati Tangerang dan meminta perubahan kebijakan yang lebih baik bagi masyarakat.”
Aksi unjuk rasa tersebut berakhir dengan kekecewaan dan ketegangan. Mahasiswa tersebut berjanji akan kembali melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah.
“Kami akan terus berjuang untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat dan meminta perubahan kebijakan yang lebih baik bagi rakyat,” kata salah satu mahasiswa. “Kami tidak akan menyerah dan akan terus berjuang untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran.”
Penulis : Tim / Red
Editor : Redaktur