Ketua PWDPI Lampung Soroti Ambruknya Proyek Cagar Budaya Senilai 18 Miliar Rupiah

Minggu, 1 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


BERITABUANANEWS.ID | Lampung | Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Provinsi Lampung, Hi. Apriansyah, SH, MM, mengungkapkan keprihatinannya atas ambruknya bangunan Gedung Cagar Budaya di Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel).

Apriansyah menyayangkan kejadian ambruknya proyek gedung Cagar Budaya yang sedang dibangun dengan anggaran lebih dari Rp18 miliar yang bersumber dari dana APBD 2024.

“Bagaimana mungkin bangunan yang dianggarkan sebesar itu, hingga mencapai 18 miliar, bisa roboh? Hal ini patut diduga karena pekerjaan pembangunan tersebut tidak sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Apriansyah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga menduga bahwa pengawasan terhadap pembangunan tersebut sangat lemah, sehingga pihak kontraktor hanya mengerjakan proyek secara asal-asalan dan tidak mengikuti Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditentukan.

Baca Juga :  SMSI dan PT Naganaya Tandatangani Kerja Sama Konferensi 4.0 di JIEXPO

“Oleh karena itu, saya berharap aparat penegak hukum segera mengusut proyek ini. Saya yakin ambruknya bangunan ini disebabkan oleh kualitas bangunan yang rendah atau karena pihak pemborong mengurangi mutu bahan bangunan,” ungkapnya.

Berdasarkan investigasi sejumlah awak media, Apriansyah menjelaskan bahwa secara kasat mata, scaffolding (perancah) yang menjadi penyebab ambruknya pelat dan balok beton yang sedang dicor, berada di atas plat beton lantai satu. Sementara itu, scaffolding yang digunakan untuk cor plat beton jalan masuk dari halaman ke lantai satu berdiri di atas tanah. Secara kasat mata, base plate scaffolding tersebut tampak minim balok dan hanya berada di atas tanah, namun tidak ambruk.

“Menurut evaluasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyusunan scaffolding di atas plat beton lantai satu sebagai penyangga balok dan plat beton lantai dua tidak tersusun dengan baik. Kuat dugaan sistem pengikatan besi anyaman dan bekisting, baik dari papan mal bekisting atau balok penyangga, tidak sesuai standar,” ungkap Apriansyah.

Baca Juga :  Viral! Pimpinan Ponpes Alugodi Diduga Rudapaksa Santriwati

Lebih lanjut, Apriansyah menjelaskan bahwa diduga posisi dudukan bekisting di atas scaffolding tidak memenuhi syarat yang ditentukan, yang menjadi faktor utama ambruknya struktur balok dan plat beton tersebut.

“Melihat berbagai pengamatan kasat mata terhadap bangunan yang ambruk, kami menilai bahwa kegiatan ini bisa dinyatakan sebagai kegagalan konstruksi. Kami juga menduga adanya kelalaian dari pihak pelaksana dalam memeriksa setiap tahap konstruksi. Kami berharap pihak audit inspektorat atau aparat hukum bisa lebih jeli dalam memeriksa kejadian ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Banten Belum Pecat Pejabat BPBD yang Tipu Pengusaha Rp 3,7 M

Ketua PWDPI Lampung juga menambahkan, apabila perlu, seluruh struktur bangunan yang telah terpasang harus diperiksa kembali kelayakannya serta kualitas pekerjaannya, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dalam kontrak kerja. Jika ditemukan ketidaksesuaian, sebaiknya pekerjaan dihentikan.

“Sebab, jika proyek ini diteruskan, akan berisiko besar. Jika bangunan dipaksakan untuk diselesaikan, dapat membahayakan pengguna bangunan tersebut karena berisiko ambruk kembali,” pungkasnya.

Terpisah, berdasarkan data yang diperoleh, nilai kontrak proyek ini adalah sebesar Rp18.214.924.367,00 dengan nomor kontrak 27/KTR/KONS-CK/DPUPR-LS/APBD/2024, yang terdaftar pada tanggal 1 Juli 2024.

Adapun waktu pelaksanaan proyek adalah 180 hari. Sumber anggaran berasal dari APBD Tahun 2024. Penyedia jasa proyek ini adalah PT. Rindang Tiga Satu Pratama, sementara konsultan supervisi dikerjakan oleh CV. View Consultant. (Tim)


Berita Terkait

1000 Massa Akan Unjuk Rasa di Pelindo III, Tuntut Realisasi Pembayaran Lahan!
Bus Angkut 8 Orang Masuk Jurang dan Terbakar di Pesisir Barat, 3 Orang Meninggal Dunia
Kapolda Lampung Instruksikan Kesiagaan Polres dalam Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem
Meriahkan Lomba Perkutut, Rohmat Ketua DPD Lampung Peduli Hukum Juara Satu
Warga Beringin Raya, Bandar Lampung, Apresiasi Perbaikan Jalan oleh Dinas PUPR
Memalukan: Keributan Diduga Anggota DPRD Kota Bandar Lampung Terkait Tagihan 9 Juta
Keanehan Retribusi Pupuk Bersubsidi di Suoh: Miftahudin Pihak Penyalur membenarkan
Desa Teluk Kuali Jalankan Studi Tiru di Desa Hanura: Peningkatan Kapasitas Pemdes
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 15 Desember 2024 - 08:27 WIB

1000 Massa Akan Unjuk Rasa di Pelindo III, Tuntut Realisasi Pembayaran Lahan!

Kamis, 12 Desember 2024 - 22:02 WIB

Bus Angkut 8 Orang Masuk Jurang dan Terbakar di Pesisir Barat, 3 Orang Meninggal Dunia

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:36 WIB

Kapolda Lampung Instruksikan Kesiagaan Polres dalam Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem

Minggu, 1 Desember 2024 - 20:10 WIB

Meriahkan Lomba Perkutut, Rohmat Ketua DPD Lampung Peduli Hukum Juara Satu

Minggu, 1 Desember 2024 - 18:16 WIB

Ketua PWDPI Lampung Soroti Ambruknya Proyek Cagar Budaya Senilai 18 Miliar Rupiah

Selasa, 26 November 2024 - 14:49 WIB

Warga Beringin Raya, Bandar Lampung, Apresiasi Perbaikan Jalan oleh Dinas PUPR

Sabtu, 2 November 2024 - 21:13 WIB

Memalukan: Keributan Diduga Anggota DPRD Kota Bandar Lampung Terkait Tagihan 9 Juta

Kamis, 31 Oktober 2024 - 12:06 WIB

Keanehan Retribusi Pupuk Bersubsidi di Suoh: Miftahudin Pihak Penyalur membenarkan

Berita Terbaru

TNI-POLRI

Kapolda Banten Hadiri Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan

Minggu, 12 Jan 2025 - 23:51 WIB