BERITABUANANEWS.ID Tangerang | Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony membuka Program Penataan Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, Selasa, (27/8/24).
Dalam sambutannya, Pj Andi Ony mengatakan, kepala keluarga di Kampung Tanjung Kait Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, mayoritas bekerja di sektor informal. Kondisi permukimannya merupakan daerah pesisir. Berbagai problematika terjadi seperti rumah tidak layak huni, sanitasi buruk, dan terbatasnya akses air bersih yang perlu ditangani secara lintas sektor untuk direvitalisasi.
“Perlu ada kerjasama dan kolaborasi multipihak yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, masyarakat Tanjung Kait, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA, dan para donor, untuk melaksanakan program revitalisasi Kampung Tanjung Kait,” jelas Andi Ony.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut dia, program revitalisasi Kampung Tanjung Kait dirancang dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat secara aktif untuk mengatasi kesenjangan akses lahan, meningkatkan ketersediaan perumahan layak, dan menjadikan hunian yang layak. Untuk itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dalam rangka kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.
“Kami sangat senang program yang melibatkan banyak pihak ini. Pemerintah Kabupaten Tangerang akan selalu memprioritaskan dan mendukung setiap program yang melibatkan kerjasama banyak pihak, serta berguna bagi masyarakat. Semoga masyarakat di Kampung Tanjung Kait akan dapat meningkatkan kualitas hidupnya,” ujarnya.
Dia juga berharap program tersebut bisa terus berlanjut dan berkesinambungan. Bisa direplikasi dan diimplementasikan di daerah lainnya di Kabupaten Tangerang, khususnya wilayah-wilayah yang padat dan kumuh.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto . Menurutnya, kerjasama dengan Pemkab Tangerang ini bukan merupakan kerjasama yang pertama tetapi sudah yang kesekian kalinya untuk membangun kawasan bebas dari kawasan kumuh dan miskin di wilayah utara khususnya Mauk. Program ini tidak hanya tentang membangun rumah, tetapi juga membangun komunitas yang tangguh dan berkelanjutan.
“Habitat Indonesia percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk berubah dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” ungkap Susanto.
Dia menjelaskan program revitalisasi tersebut untuk memastikan keamanan tinggal bagi warga yang selama ini tinggal di pemukiman informal melalui akses pembiayaan kepemilikan tanah. Pembangunan rumah layak huni dan infrastruktur dasar nantinya akan memenuhi akses kebutuhan tempat tinggal yang lebih sehat, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik serta kemudahan akses layanan dasar lainnya.
“Jadi nantinya ada 110 rumah yang akan dibangun oleh Habitat Indonesia di kawasan Tanjung Anom ini. Ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan habitat bekerjasama dengan Kabupaten Tangerang,” jelasnya.