Kemendikbudristek: Implementasi Kurikulum Merdeka capai 80 persen

Senin, 21 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri dalam Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (21/8/2023).(Istimewa)

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri dalam Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (21/8/2023).(Istimewa)

JAKARTA – Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri menyatakan kebijakan Kurikulum Merdeka telah terimplementasi di lebih dari 80 persen satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Ini pendidikan Kurikulum Merdeka sudah terapkan di hampir 80 persen sekolah di Indonesia,” katanya dalam Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin.

Zulfikri menuturkan untuk 20 persen satuan pendidikan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka karena sekolah-sekolah tersebut masih belajar untuk mengimplementasikannya.

Sementara itu, ia menuturkan jenjang pendidikan yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka lebih dari 90 persen adalah di tingkat SMA dan SMK sedangkan yang paling sedikit adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Ia menjelaskan rendahnya implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat PAUD karena sosialisasi yang belum merata dan banyak sekolah yang masih menyesuaikan dengan kebijakan ini.

Zulfikri mengatakan pemerintah pusat tidak memperbolehkan dinas pendidikan memaksa satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Kita imbau kepala dinas jangan memaksa sekolah menerapkan tapi ajak mereka memahami dan memilih karena kalau kita yang pilih akan beda,” ujarnya.Secara keseluruhan, terdapat tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka yakni seperti menerapkan beberapa bagian Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan.

Baca Juga :  Keterlaluan! Diduga Dicabuli Ayah Tiri, Ayah Kandung Minta Pelaku Segera Ditahan

Selain itu, implementasi Kurikulum Merdeka juga dapat dilakukan dengan perangkat ajar yang telah disiapkan maupun dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Merujuk pada kebijakannya, implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan berdasarkan kesiapan masing-masing.

Pilihan pertama adalah Mandiri Belajar yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

Baca Juga :  SPBU 34-114401 Penjaringan Diduga Kong Kalikong dengan Mafia Migas, Bekingnya ngeri....

Pilihan kedua adalah Mandiri Berubah yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

Pilihan ketiga adalah Mandiri Berbagi yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

“Kendalanya memang banyak yang belum menyadari bahwa perubahan kurikulum ini bukan sekadar perubahan nama atau administrasi namun perubahan iklim pembelajaran yang lebih bersahabat dengan anak,“ katanya.

Sumber Berita : antaranews

Berita Terkait

Bamsoet: Gagasan Prabowo Subianto Membentuk Koalisi Permanen Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Patut Didukung Untuk Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Kapolri Terima Audiensi FKN, Perkuat Komitmen Jaga Kerukunan di Indonesia
Guru di SDN Marga Punduh Lampung diduga Lakukan Kekerasan Fisik dan Verbal terhadap Siswa
Kabupaten Tangerang Gelar Bimbingan Teknis Keselamatan Lalu Lintas untuk Pelajar
Program Makan Bergizi Gratis di Sorong: Membawa Perubahan Signifikan bagi Anak-Anak
Yonkav 12/BC Rayakan HUT KAVAD di Perbatasan RI-Malaysia
Presiden Prabowo Subianto Mulai Lawatan Kerja di Inggris, Bertemu Raja Charles III dan PM Keir Starmer
Antusias Guru-guru Mengikuti Visitasi Akreditasi 2024 dari Tim Asesor
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 22:38 WIB

Bamsoet: Gagasan Prabowo Subianto Membentuk Koalisi Permanen Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Patut Didukung Untuk Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Jumat, 14 Februari 2025 - 15:38 WIB

Guru di SDN Marga Punduh Lampung diduga Lakukan Kekerasan Fisik dan Verbal terhadap Siswa

Kamis, 13 Februari 2025 - 00:53 WIB

Kabupaten Tangerang Gelar Bimbingan Teknis Keselamatan Lalu Lintas untuk Pelajar

Selasa, 11 Februari 2025 - 15:18 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Sorong: Membawa Perubahan Signifikan bagi Anak-Anak

Minggu, 9 Februari 2025 - 18:15 WIB

Yonkav 12/BC Rayakan HUT KAVAD di Perbatasan RI-Malaysia

Jumat, 22 November 2024 - 08:58 WIB

Presiden Prabowo Subianto Mulai Lawatan Kerja di Inggris, Bertemu Raja Charles III dan PM Keir Starmer

Rabu, 16 Oktober 2024 - 06:44 WIB

Antusias Guru-guru Mengikuti Visitasi Akreditasi 2024 dari Tim Asesor

Senin, 14 Oktober 2024 - 06:55 WIB

Polsek Kawasan Kali Baru Beri Imbauan Cegah Dini Tawuran di Sekolah SMKN 36

Berita Terbaru