Ribuan Murid Sekolah Swasta Terlantar Akibat Kehilangan Guru Honorer yang Diangkat Jadi PPPK

Kamis, 16 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi siswa sedang melakukan KBM.(ist)

Ilustrasi siswa sedang melakukan KBM.(ist)

JABARINSIDE.COM, Cianjur | Ribuan murid dari berbagai tingkatan di sekolah swasta di Cianjur terpaksa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini terjadi setelah ratusan guru honorer meninggalkan tugasnya di sekolah swasta usai diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kepala Bidang GTK Disdikpora Cianjur, Wawan Sutiawan, mengkonfirmasi bahwa pengangkatan guru PPPK mengakibatkan mereka harus mematuhi kewajiban baru untuk mengajar di sekolah negeri. Menurut Wawan, formasi PPPK saat ini hanya dialokasikan untuk guru yang mengajar di sekolah pemerintah.

Baca Juga :  Kades Syahruji: Dana Desa Batu Menyan Tahun Anggaran 2022-2024 Tereliminasi Dengan Baik

“Jadi, saat diangkat menjadi PPPK, para guru ini terikat dengan formasi yang telah dipilih pada saat pendaftaran dan nantinya akan ditempatkan di sekolah negeri di seluruh Kabupaten Cianjur,” klarifikasi Wawan kepada wartawan pada hari Selasa ini.

Wawan menambahkan bahwa belum ada prioritas dari pemerintah untuk menyediakan formasi PPPK bagi guru yang mengajar di sekolah swasta. “Saat ini pemerintah masih fokus pada pengisian formasi untuk sekolah negeri terlebih dahulu. Sekolah swasta dipahami sebagai satuan pendidikan yang dikelola oleh masyarakat atas nama yayasan,” jelasnya.

Menurut Wawan, Disdikpora Cianjur telah kembali mengajukan pengangkatan untuk guru PPPK pada tahun 2024. “Kami telah mengajukan sebanyak 3.066 guru untuk formasi PPPK di tahun 2024,” ungkap Wawan.

Baca Juga :  Rektor UNIRAYA: "Beasiswa dari Peradan itu Penting Karena Sekarang Orang Harus Melek Hukum

Melalui situasi ini, pihak sekolah swasta di Cianjur menghadapi tantangan besar untuk segera mencari pengganti agar proses belajar mengajar dapat berjalan normal kembali. Diharapkan adanya solusi cepat dari pihak terkait guna meminimalisir dampak negatif terhadap pendidikan murid-murid sekolah swasta.(wld)

Berita Terkait

Lebih dari Sekadar Mengajar, Pilar Dorong Guru Jadi Penggerak Utama Transformasi Pendidikan Tangsel
Pemkot Tangsel Serahkan Bantuan Pendidikan untuk 1.500 Anak: Prioritas Siswa Kurang Mampu
Dukung Program Satu Rekening Satu Pelajar, Pemkot Tangsel Raih Penghargaan dari OJK
Rektor UNIRAYA: “Beasiswa dari Peradan itu Penting Karena Sekarang Orang Harus Melek Hukum
Skripsi Tidak Dihapus, Hanya Bukan Lagi Menjadi Syarat Kelulusan
Akademisi UNPAM Menilai PJ Gubernur Banten Tak Punya Konsep Pendidikan, Begini Alasannya!
Kemendikbudristek: Implementasi Kurikulum Merdeka capai 80 persen
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 01:35 WIB

Lebih dari Sekadar Mengajar, Pilar Dorong Guru Jadi Penggerak Utama Transformasi Pendidikan Tangsel

Rabu, 4 September 2024 - 21:34 WIB

Pemkot Tangsel Serahkan Bantuan Pendidikan untuk 1.500 Anak: Prioritas Siswa Kurang Mampu

Rabu, 28 Agustus 2024 - 09:06 WIB

Dukung Program Satu Rekening Satu Pelajar, Pemkot Tangsel Raih Penghargaan dari OJK

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 20:56 WIB

Rektor UNIRAYA: “Beasiswa dari Peradan itu Penting Karena Sekarang Orang Harus Melek Hukum

Kamis, 16 Mei 2024 - 08:05 WIB

Ribuan Murid Sekolah Swasta Terlantar Akibat Kehilangan Guru Honorer yang Diangkat Jadi PPPK

Minggu, 3 September 2023 - 06:27 WIB

Skripsi Tidak Dihapus, Hanya Bukan Lagi Menjadi Syarat Kelulusan

Senin, 28 Agustus 2023 - 15:36 WIB

Akademisi UNPAM Menilai PJ Gubernur Banten Tak Punya Konsep Pendidikan, Begini Alasannya!

Senin, 21 Agustus 2023 - 16:41 WIB

Kemendikbudristek: Implementasi Kurikulum Merdeka capai 80 persen

Berita Terbaru