JAKARTA – Transformasi digital akan menciptakan efisiensi baik di sektor bisnis maupun pemerintahan. Digitalisasi yang mencakup data digital dapat memperbaiki proses kerja secara keseluruhan baik dari segi biaya, kecepatan, dan kualitas. Bahkan data digital dinilai sebagai is the new oil.
“Bicara soal digitalisasi akan menyinggung soal data dalam bentuk digital, kita mungkin sering mendengar semboyan yang mengatakan bahwa data is the new oil. Dalam hal ini, data akan punya nilai jika data tersebut berada dalam bentuk digital,” jelas kata Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Nasional Ilham Akbar Habibie, saat menjadi Keynote Speaker dalam TOP Digital Awards 2022, Kamis (16/12/2022). Acara tersebut merupakan ajang pemberian apresiasi dan penghargaan terhadap para tokoh maupun lembaga yang berprestasi dalam bidang TIK serta solusi digital di masyarakat.
Melalui digitalisasi, lanjut dia, data punya potensi untuk bisa diolah dan bisa menjadi sesuatu yang punya nilai yang berlebih. “Itu yang sebetulnya sama-sama dengan minyak. Sehingga kalau kita produksi minyak itu dalam bentuk mentah dia tidak punya nilai, tetapi harus melalui proses untuk menjadi bahan bakar, plastik, menjadi pupuk, dan sebagainya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk mengolah data agar memiliki nilai seperti halnya minyak, Ilham juga menyinggung mengenai peran penting teknologi artificial intelligence (AI), big data, dan machine learning untuk mengetahui pola-pola yang ada pada data tersebut.
“Kadang kita sudah melihat polanya, alhamdulillah, kita dengan cepat mengerti datanya, tapi kadang datanya terlihat sangat acak, sehingga kita memerlukan satu mesin untuk mengerti pola atau membuat pola terlebih dahulu, sehingga kita mengerti bagaimana kita harus menginterpretasikan data,” ujar Ilham.
Dia menilai saat ini dunia sudah masuk sepenuhnya ke era digital. “Sejak pandemi Covid-19, kita merasakan dampak karena keterbatasan bergerak untuk bekerja dan bertemu dengan yang lain (ternyata) banyak hal bisa disubstitusikan dengan digital,” kata dia.
Ilham memberikan contoh digitalisasi pada migrasi TV analog ke digital. Dengan teknologi digital, masyaratat mendapatkan kualitas layanan yang lebih baik. “Kita ini baru beralih dari analog TV ke digital, itu harapannya adalah sinyalnya lebih bagus, kemudian kita juga bisa dapat lebih banyak channel, dan pelanggan (pemirsa) dapat satu layanan yang jauh lebih baik daripada dengan analog,” kata dia.
Di sisi lain Ilham mengapresiasi penyelenggaraan TOP Digital Awards 2022 sebagai upaya untuk mendorong gelombang digitalisasi yang ada di Indonesia. Hal itu juga sejalan dengan tema yang diangkat dalam acara tersebut, yaitu The Strategic Impact of Digital Transformation in Business & Government.
Para peraih penghargaan ini, dinilai telah berhasil membuktikan bahwa inovasi, kreatifitas dan terobosan digital yang dilakukan, telah berdampak signifikan, baik di internal perusahaan maupun hubungan eksternal, termasuk dengan mitra bisnis atau pelanggan (masyarakat).
(Red)