JABARINSIDE.COM, Garut | Dinas Kesehatan Kabupaten Garut (Dinkes) menyampaikan bahwa fasilitas layanan kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit di wilayah tersebut kini telah kembali beroperasi normal setelah mengalami kerusakan ringan akibat gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang kawasan tersebut beberapa hari lalu.
Kepala Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyatakan pada Selasa bahwa seluruh layanan kesehatan di wilayah tersebut tidak terganggu dan tetap beroperasi dengan baik. “Pelayanan kesehatan kepada masyarakat berjalan lancar tanpa ada hambatan berarti pasca-gempa,” terangnya.
Leli merinci bahwa gempa yang terjadi pada Sabtu, 27 April, menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan fasilitas kesehatan di beberapa kecamatan. Beberapa di antaranya adalah RSUD Pameungpeuk dan sejumlah Puskesmas di wilayah Cisandaan, Pamulihan, Cibalong, Sukanagara, dan lainnya. Meski terjadi kerusakan, terutama pada bagian atap, tidak ada laporan mengenai gangguan terhadap proses pelayanan kesehatan.
Tindakan perbaikan segera akan dilakukan dengan menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dari Pemerintah Kabupaten Garut. “Kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak terus kami lakukan untuk memastikan proses pemulihan dapat berjalan cepat dan efektif,” jelas Leli.
Senada dengan itu, Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektoral untuk memulihkan kondisi pasca-bencana, termasuk fasilitas kesehatan. “Kami akan memastikan bahwa tidak ada satu pun fasilitas yang terganggu fungsi pelayanannya akibat gempa ini,” tegas Barnas.
Sementara itu, BMKG telah mengonfirmasi bahwa gempa yang terjadi merupakan aktivitas tektonik yang umum terjadi di wilayah Kabupaten Garut.
Pemerintah Kabupaten Garut dan seluruh stakeholder terkait terus berupaya memulihkan kondisi wilayah serta fasilitas-fasilitas umum pasca-gempa, memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terutama terkait layanan kesehatan dapat terpenuhi dengan baik.(wld)