BERITABUANANEWS.ID | Serang, Banten – Dalam upaya memahami dan mengatasi fenomena radikalisme, Densus 88 Anti Teror Polri menggelar acara Bedah Buku “JI The Untold Story: Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah” di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (27/02/2025).
Acara ini menjadi ruang diskusi akademik untuk mempelajari pola gerakan radikal-terorisme melalui kisah kelompok Jemaah Islamiyah (JI).
Buku “JI The Untold Story” yang ditulis oleh Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, memuat banyak sekali informasi yang sebelumnya tersembunyi tentang kelompok JI. Mulai dari ajaran, ideologi, hingga keterlibatan tokoh-tokoh penting di gerakan ini. Meski begitu, sebagaimana diakui oleh Kadensus, buku ini tidak dimaksudkan untuk hanya membongkar wajah JI yang sebenarnya, tetapi juga membuka ruang agar suara mereka benar-benar didengar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Buku ini lahir dari keinginan untuk memahami, bukan sekadar menghakimi. Kita perlu melihat perjalanan kelompok radikal dari berbagai sudut pandang, termasuk faktor-faktor yang mendorong transformasi mereka,” ujar Irjen. Pol. Sentot Prasetyo dalam pemaparannya.
Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, menyebut bahwa pertobatan kelompok JI yang memutuskan kembali ke NKRI harus menjadi pengingat bahwa apa pun yang terjadi, kita harus tetap mencintai negeri ini. “Jangan sampai negeri ini bubar hanya karena paham radikal, kita harus jaga!” ucap Rektor UIN.
Ustaz Fuad Junaidi, mantan anggota JI yang pernah ditahan dengan pasal terorisme, hadir sebagai salah satu narasumber di acara ini. Ia menyatakan bahwa perubahan tidak terjadi secara instan, tetapi melalui proses panjang yang penuh dengan perenungan dan dinamika internal.
“Saya dulu meyakini bahwa jihad harus ditempuh dengan cara kekerasan, tapi akhirnya saya sadar bahwa pemahaman itu keliru. Islam tidak mengajarkan teror. Banyak saudara saya di JI yang akhirnya juga sampai pada kesimpulan yang sama, bahwa perjuangan seharusnya dilakukan dengan dakwah dan kontribusi nyata bagi masyarakat, bukan dengan kekerasan,” ungkapnya.
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang kajian akademik, tetapi juga menjadi refleksi bagi semua pihak tentang bagaimana strategi deradikalisasi dapat dijalankan secara lebih efektif. Buku “JI The Untold Story” bukan sekadar dokumentasi perjalanan Jemaah Islamiyah, tetapi juga menjadi simbol bahwa rekonsiliasi dan perubahan itu mungkin terjadi.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya membangun Indonesia yang damai, toleran, dan bebas dari paham ekstremisme.
Penulis : Oling / Red
Editor : Redaktur