CV. Pucico demi Meraup Keuntungan Besar Pekerjaan Hotmix Diduga tidak Sesuai RAB

Senin, 12 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITABUNANEWS.ID Tangerang |  Proyek pemeliharaan jalan aspal atau hotmix di Kampung Cukanggalih, Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, yang dikerjakan oleh CV. Pucico, menuai sorotan tajam dari masyarakat lokal dan pengamat. 

Proyek dengan anggaran mencapai Rp. 94,810,000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2024, diduga kuat tidak dikerjakan sesuai dengan spesifikasi, standar, maupun kualitas yang telah ditetapkan.

Dengan jelas terpampang pada papan proyek, tulisan yang menyatakan “PROYEK INI DIBIAYAI DARI PAJAK YANG ANDA BAYAR” menegaskan bahwa biaya yang digunakan bersumber dari kantong masyarakat. Hal ini meningkatkan tuntutan agar proyek tersebut harus sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang telah ditentukan.

Pantauan awak media di lokasi proyek menunjukkan bahwa kondisi hotmix yang diaplikasikan lebih tipis dari seharusnya, dengan pengurangan ketebalan antara 1 hingga 2 cm. Dugaan sengaja mengurangi ketebalan ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan lebih besar dengan mengorbankan kualitas pekerjaan.

Baca Juga :  Peran Pelaku Saat Aksi Curanmor Diungkap Polsek Punggur

Konfirmasi yang dilakukan melalui pesan WhatsApp kepada Zaenal, Pengawas Kecamatan pada proyek tersebut, menghasilkan respons bahwa ia telah memberikan teguran kepada mandor dan pelaksana proyek untuk menyesuaikan pekerjaan dengan RAB. Zaenal bahkan memberikan kontak mandor dan pelaksana agar dapat dikonfirmasi lebih lanjut.

Ketika dihubungi, Kameswara, mandor proyek, menyatakan bahwa ketebalan hotmix adalah 2-3 cm dan meminta koordinasi lebih lanjut dengan atasannya.

Baca Juga :  Peran Pelaku Saat Aksi Curanmor Diungkap Polsek Punggur

Kerja proyek yang dilakukan pada dini hari juga memunculkan kecurigaan. Waktu pelaksanaan yang tidak lazim ini diduga kuat sebagai upaya menghindari pengawasan yang lebih ketat, memberikan ruang bagi kontraktor untuk melakukan kecurangan.

Hingga saat ini, tindak lanjut dari pihak kontraktor dan Kecamatan belum bisa dikonfirmasi kembali. Masyarakat, yang merupakan penyandang dana proyek ini, sangat berharap ada transparansi lebih lanjut dan tindakan tegas terhadap segala bentuk kecurangan yang terjadi.(Tim/Red)

Berita Terkait

Peran Pelaku Saat Aksi Curanmor Diungkap Polsek Punggur
Ditpolairud Polda Banten Lakukan Evakuasi 6 Nelayan yang Meninggal Dunia Di Kapal
Ditpolairud Polda Banten Evakuasi Temuan Mayat yang Diduga WNA di Pantai Anyer
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Agustus 2024 - 09:39 WIB

CV. Pucico demi Meraup Keuntungan Besar Pekerjaan Hotmix Diduga tidak Sesuai RAB

Jumat, 9 Agustus 2024 - 11:36 WIB

Peran Pelaku Saat Aksi Curanmor Diungkap Polsek Punggur

Minggu, 4 Agustus 2024 - 21:26 WIB

Ditpolairud Polda Banten Lakukan Evakuasi 6 Nelayan yang Meninggal Dunia Di Kapal

Minggu, 4 Agustus 2024 - 11:34 WIB

Ditpolairud Polda Banten Evakuasi Temuan Mayat yang Diduga WNA di Pantai Anyer

Berita Terbaru